Cara Mudah Mencegah Rem ABS Bermasalah
SELASA, 10 MEI 2011 | 16:03 WIB
Dok.TEMPO/ Bagus Indahono
TEMPO Interaktif, Jakarta - Peranti Anti-lock Braking System (ABS) kini menjadi salah satu daya tarik yang dijadikan oleh produsen mobil sebagai fitur produk yang dijajakannya. Maklum, peranti pengereman itu dinilai sebagai perangkat untuk memperlambat atau menghentikan laju mobil yang canggih dan aman.
Hanya, secanggih apa pun peranti itu, bila tak dirawat atau diperlakukan dengan baik maka akan rusak. “Bahkan, bila perangkat pengereman ini bermasalah maka proses perbaikannya juga lebih rumit,” tutur Irawan, service advisor Lingga Motor, Kemayoran, Jakarta Utara, Selasa, 10 Mei 2011.
Sistem pengereman ABS terdiri dari tiga bagian yaitu sensor, modul, dan komputer yang terintegrasi di Electronic Control Unit (ECU) mobil. Sensor memiliki peran yang sangat penting untuk menangkap sinyal perintah pengereman yang diinginkan oleh pengemudi.
Data yang dikirim sensor tersebut diterjemahkan oleh computer di ECU dan kemudian diteruskan ke master rem. Pada saat itulah master rem melakukan tugas yaitu memberikan tekanan kepada masing-masing caliper rem.
“Melihat peran itulah, maka sensor memiliki peran penting. Sehingga, bila rusak maka fungsi ABS akan berantakan,” jelas Irawan.
Oleh karena itu, Asep mewanti-wanti para pemilik mobil untuk mencegah masalah di ABS dan melakukan perawatan rutin. Apa saja langkahnya? Berikut penjelasan Asep :
1. Bersihkan sensor
Sensor ABS letaknya di kaliper rem. Oleh karena itu, bila ingin melakukan pembersihan peranti itu, lakukanlah dengan baik dan hat-hati.
Bila kaliper rem aus atau rusak dan Anda ingin membawanya ke bengkel, pastikan mekanik bengkel yang bersangkutan memahami rem ABS. Pasalnya, perlu kecermatan dan kehati-hatian ekstra untuk mengganti kaliper yang rusak. Bila tidak, maka sensor akan rusak dan peranti ABS pun tidak berfungsi.
Bila Anda ingin membersihkan sensor, maka cukup dengan menggunakan cairan pembersih spray yang banyak dijual di toko onderdil atau aksesori mobil. Bersihkan sensor, terutama bagian yang bermagnet, minimal dua bulan sekali.
“Karena sensor yang kotor juga akan berpengaruh pada kinerja pengereman ABS. Ingat rem merupakan bagian yang sangat vital dalam berkendara untuk menunjang keamanan,” Irawan mewanti-wanti.
2. Hindari mengocok rem terlalu sering
Satu kebiasaan salah yang kerap dilakukan adalah mengerem secara mendadak dengan tiba-tiba. Bila tidak dalam kondisi darurat, hindari mengerem dengan mendadak.
Selain itu, jangan terlalu sering mengocok atau menginjak pedal rem berkali-kali pada saat mobil tidak dalam kondisi sedang berjalan. Pasalnya, dengan menginjak pedal rem berkali-kali di saat mobil berhenti sama artinya mengirim sinyal yang tidak perlu ke sensor ABS.
“Entakan demi entakan, apalagi bila terlalu keras dan sering akan menyebabkan sensor cepat aus,” kata Irawan.
Entakan keras yang bertubi-tubi dikhawatirkan menjadikan sensor salah mengirim sinyal ke komputer mobil. Sehingga, posisi ABS cepat beralih ke posisi mengunci, meski pada saat itu pengemudi tidak melakukan pengereman.
Sistem pengereman ABS terdiri dari tiga bagian yaitu sensor, modul, dan komputer yang terintegrasi di Electronic Control Unit (ECU) mobil. Sensor memiliki peran yang sangat penting untuk menangkap sinyal perintah pengereman yang diinginkan oleh pengemudi.
Data yang dikirim sensor tersebut diterjemahkan oleh computer di ECU dan kemudian diteruskan ke master rem. Pada saat itulah master rem melakukan tugas yaitu memberikan tekanan kepada masing-masing caliper rem.
“Melihat peran itulah, maka sensor memiliki peran penting. Sehingga, bila rusak maka fungsi ABS akan berantakan,” jelas Irawan.
Oleh karena itu, Asep mewanti-wanti para pemilik mobil untuk mencegah masalah di ABS dan melakukan perawatan rutin. Apa saja langkahnya? Berikut penjelasan Asep :
1. Bersihkan sensor
Sensor ABS letaknya di kaliper rem. Oleh karena itu, bila ingin melakukan pembersihan peranti itu, lakukanlah dengan baik dan hat-hati.
Bila kaliper rem aus atau rusak dan Anda ingin membawanya ke bengkel, pastikan mekanik bengkel yang bersangkutan memahami rem ABS. Pasalnya, perlu kecermatan dan kehati-hatian ekstra untuk mengganti kaliper yang rusak. Bila tidak, maka sensor akan rusak dan peranti ABS pun tidak berfungsi.
Bila Anda ingin membersihkan sensor, maka cukup dengan menggunakan cairan pembersih spray yang banyak dijual di toko onderdil atau aksesori mobil. Bersihkan sensor, terutama bagian yang bermagnet, minimal dua bulan sekali.
“Karena sensor yang kotor juga akan berpengaruh pada kinerja pengereman ABS. Ingat rem merupakan bagian yang sangat vital dalam berkendara untuk menunjang keamanan,” Irawan mewanti-wanti.
2. Hindari mengocok rem terlalu sering
Satu kebiasaan salah yang kerap dilakukan adalah mengerem secara mendadak dengan tiba-tiba. Bila tidak dalam kondisi darurat, hindari mengerem dengan mendadak.
Selain itu, jangan terlalu sering mengocok atau menginjak pedal rem berkali-kali pada saat mobil tidak dalam kondisi sedang berjalan. Pasalnya, dengan menginjak pedal rem berkali-kali di saat mobil berhenti sama artinya mengirim sinyal yang tidak perlu ke sensor ABS.
“Entakan demi entakan, apalagi bila terlalu keras dan sering akan menyebabkan sensor cepat aus,” kata Irawan.
Entakan keras yang bertubi-tubi dikhawatirkan menjadikan sensor salah mengirim sinyal ke komputer mobil. Sehingga, posisi ABS cepat beralih ke posisi mengunci, meski pada saat itu pengemudi tidak melakukan pengereman.
0 komentar:
Posting Komentar